Sharaa

Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di hari ke-10 tantangan 10 hari game level 5 kelas Bunda Sayang. Setelah gagal pada tantangan-tantangan sebelumnya, semoga mulai dari sini selalu bisa ditaklukkan. Pada tulisan ke-10 ini, Bunda akan memperlihatkan hasil dari pohon literasi keluarga kami. Tapi, pohon hanya sekedar nama saja, karena yang kami buat tidaklah berbentuk sebuah pohon, namun berbentuk bangunan rumah. Masih banyak bata kosong yang harus diisi untuk dapat membentuk suatu rumah utuh. Namun, tidak ada sebuah rumah tanpa bata pertama bukan? Beginilah tampilan pohon literasinya:                                  

Setelah beberapa hari di tanah kelahiran, akhirnya bisa menamatkan juga satu buku, "kesebelasan gen halilintar". Bacanya kadang sendiri, kadang juga berdua sama Lathiifa. Habis baca buku ini berasa jadi lebih percaya diri menjalani peran sebagai ibu dan mengurangi ketakutan untuk kembali hamil dan melahirkan. Selain itu lebih percaya diri untuk mengejar cita-cita, kalau kita gigih dan Allah ridho, InsyaAllah apa yang dicita-citakan akan bisa dicapai. Sekarang tinggal meluruskan niat untuk memulai langkah pertama, semoga apa yang keluarga kami cita-citakan diridhoi Allah dan dilancarkan Allah untuk terwujud. Lathiifa pun sudah mulai bolak balik sendiri buku yang Bunda kasih "Panduan rukun iman for kids". Walaupun masih lihat-lihat gambar terbalik, paling tidak ada perkembangannya, Lathiifa tidak lagi langsung menggigiti buku ketika diberikan. Sepertiny dia mulai paham kalau benda yang Bunda beri itu bukan makanan, namun bisa dibolak balik dengan gambar dan warna yan...

Hari ini lumayan banyak waktu yang bisa digunakan untuk membaca.. Lebih banyak daripada hari-hari sebelumnya. Bunda dan Lathiifa harus gantian kalau mau shaolat, agar dapat menjaga Lathiifa. Seperti biasa, waktu yang digunakan untuk menunggu Bunda sholat, Lathiifa selalu Bunda berikan buku untuk sobava dan dibolak-balik. Hari ini buku buat Lathiifa berjudul "Rukun iman for kids". Bunda masih melanjutkan "Keluarga Gen Halilintar". Sedangkan ayah membaca materi-materi tentang zakat dari beberapa sumber buku, seperti buku fiqih sunah.

Seperti biasa, Bunda berusaha mengajak Lathiifa dekat dengan buku. Bunda yang berusaha menamatkan buku "kesebelasan genhalilintar" sudah menghabiskan setengah buku. Buku juga selalu Bunda habiskan sambil membantu Lathiifa.

Sesuai label content tantangan level 5 "for think to change, I must change first". Padahal baru sampai hari ke 6, tapi berasa banget perjuangannya. Entah apa yang salah sama diri Bunda, padahal menyempatkan diri untuk sedikit  berinteraksi dengan buku, lalu mengetik sedikit tulisan tidaklah lama. Bunda benar-benar harus berubah, dan untuk membentuk keadaan keluarga harus Bunda yang berubah pertama kali. Walaupun Bunda merasa sangat keberatan, tapi harus memaksakan diri. Mengorbankan sedikit waktu santai dan istirahat. Hari ini bisa juga berinteraksi dengan buku walaupun sangat sedikit. Bunda bisa melanjutkan membaca buku 'kesebelasan genhalilintar' bersama Lathiifa. Sedangkan Lathiifa menamatkan sebuah Zbuku kain. Ayah sendiri sibuk membaca materi tentang baterai.  Ah..Bunda sudah tidak ada inspirasi lagi mau tulis apa. Rasa-rasanya kegiatan membaca untuk hari ini sudah terungkapkan semua. Mungkin dilanjut besok saja untuk menulis kisah baru lagi, masih dengan tema m...

Taraaa...akhirnya Bunda jadi juga bikin kerangka pohon literasi keluarga berbentuk rumah. Nantinya tinggal tempel-tempel aja deh. Fotonya Bunda selipin di bawah ya.... Hari ini Lathiifa Bunda bacain lagi buku "101 keganjilan sains". Anak ini kalau lagi nangis, dikasih buku 101 keganjilan sains bisa anteng deh bolak balik buku dan ujung-ujungnya dijilat bukunya. Selama di kampung, baru buku ini yang bisa menarik minat Lathiifa. Mungkin beberapa hari ini Bunda masih bacain buku dengan judul yang sama. Untuk pohon literasi sendiri, Lathiifa sudah menamatkan 2 buku semenjak tanggal 8 juni kemaren, sementara Ayah dan Bunda belum menamatkan 1 buku pun . Kira-kira begini penampang pohon literasi keluarga kami: Semoga saja akan banyak rumah bisa dibangun oleh keluarga kecil kami.

Setelah mudik nomaden, akhirny ini hari pertama menginap dengan jangka waktu cukup yang InsyaAllah cukup lama. Kami menginap dirumah kakek nenek Lathiifa, atau bapak ibuk saya tercinta. Tentu saja kami tidak membawa buku-buku Lathiifa, karena beberapa alasan. Jadinya untuk Lathiifa saya memberikan mainan buku-buku om nya berjudul "101 keganjilan sains", penerbit elex media komputindo. Bukunya berwarna-warni dan InsyaAllah Lathiifa suka. Karena bukunya berisi banyak tulisan dan cerita, kali ini Bunda hanya memperlihatkan buku dan dibolak-balik Lathiifa saja untuk tahap awal. Bunda sendiri mengulang-ulang bacaan tentang keluarga gen halilintar. Sebelumnya Bunda membaca buku ini sebelum dikaruniai anak oleh Allah, tapi sensasi membaca buku ini jadi beda setelah ada Lathiifa. Semoga saja tetap istiqomah mengaplikasikan tiada hari tanpa membaca walaupun sedang mudik.

Setelah 3 hari alfa mengerjakan tantangan, hari ini Bunda kembali on track. Sebenarnya masih bingung mau tulis apa, beberapa hari ini kegiatannya dadakan dan bisa dibilang Ayah dan Bunda tidak membaca buku apapun selain Alquran dalam 3 hari ini. Hmm, mungkin efek kita mudik dadakan juga ya (maafkan ngeleusnya :p ). Bunda yang baru mengenal pohon literasi dari kelas Bunda sayang, selama ini membaca random untuk Lathiifa dan untuk diri sendiri. Tidak ada dokumentasi, review, maupun target dalam kegiatan membaca. Setelah berdiskusi dengan Ayah, kami memutuskan (yeeay akhirnya) membuat pohon literasi dengan model rumah. Alasan utamanya tentu saja karena Bunda agak-agak malas dan sering berlama-lama pada konsep kalau membuat suatu project, sehingga sering project gagal karena tidak kunjung bergerak. Diharapkan dengan pohon literasi berupa rumah, kami cukup menempel kertas post it yang telah ditulis dokumentasi bacaan di dinding. Nantinya kertas ditempel dan disusun sehingga berbentuk perseg...

Akhirnya masuk tantangan hari kedua di games level 5 kelas Bunda Sayang. Hari ini agenda Bunda menyetrika pakaian kerja ayah. Bunda bingung harus tarok Lathiifa dimana. Di tarok di kasur, anaknya merangkak dan turun sendiri. Bunda masih khawatir melepas Lathiifa turun dari kasur tanpa dampingan, karena masih belum halus gerakannya,  masih suka kepalanya melorot duluan ke lantai. Sementara ditarok di lantai, anaknya ngejar setrika karena Lathiifa selalu penasaran sama apapun yang lagi Bunda pegang. Akhirnya Bunda manfaatkan momen dengan memberi Lathiifa sound book. Untuk soundbook Lathiifa lumayan tertarik, mungkin karena bukunya besar dengan warna yang kontras selain tentunya bisa mengeluarkan suara bila tombolnya di pencet. Buku berjudul "My Firsy Funny Noises" itu berhasil memikat Lathiifa untuk beberapa waktu, dan Bunda berhasil menyelesaikan beberapa potong pakaian. :)

Assalamu'alaikum, Pas banget tantangan level 5 di kuliah Bunda Sayang IIP bertemakan untuk mendokumentasikan kegiatan membaca bersama keluarga. Hal ini bertujuan meningkatkan minat baca setiap anggota keluarga, khususnya untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak untuk membaca. Kalau bukan dengan membaca (membaca bukan terbatas pada buku atau hal - hal berupa tulisan y, misalnya membaca kejadian - kejadian di alam semesta), dengan apalagi anak akan memuaskan rasa ingin tahunya dengan lebih alami. Saya sendiri memang sedang berusaha mengakrabkan anak dengan buku, walaupun usianya masih 6 bulan dan belum bisa membaca, paling tidak saya akan berusaha untuk menyediakan waktu bersama buku setiap harinya, dengan harapan anak akan familiar dengan buku dan menganggap buku adalah salah satu benda yang penting dalam kehidupannya. Nah, hari ini bertepatan dengan hari pertama tantangan level 5 kuliah Bunda Sayang. Hari ini Bunda dan Lathiifa membaca buku berjudul "Luqman al Hakim dan Keleda...