- Hari ini menarik sekali, ada materi berupa buku dan juga ada video dan infografis yang dibawakan oleh kellompok 7. Berjudul "5 Hal Penting dalam Pendidikan Fitrah Seksualitas"
Karena setiap anak telah terlahir sesuai dengan fitrahnya masing - masing, maka orangtua harus merawat fitrah tersebut dengan pendidikan yang tepat, termasuk pendidikan fitrah seksualitas.
Hal - hal terkait pendidikan fitrah seksualitas:
\
1.
mengapa pendidikan
fitrah seksualitas menjadi penting?
2.
tujuan utama yang ingin
dicapai pada pendidikan fitrah seksualitas
§
Membuat anak mengerti
tentang identitas seksualnya.
§
Membuat anak mengenali
peran seksualitas yang ada pada dirinya.
§
Mengajarkan anak untuk
melindungi dirinya dari kejahatan seksual.
3.
bagaimana tahapan
pendidikan fitrah seksualitas?
Tahap
Pra Latih (0-6 tahun) :
Ø
Usia 0-2 tahun, merawat
kelekatan (attachment) awal. Pada usia ini anak perempuan dan laki-laki harus
dekat dengan ibunya, karena terdapat proses menyusui. Ini tahap membangun
kelekatan dan cinta.
Ø
Usia 3-6 tahun,
menguatkan konsep diri berupa identitas gender. Di usia ini anak harus dekat
dengan kedua orang tuanya. Sosok ayah dan ibu harus hadir agar anak memiliki
keseimbangan emosional dan rasional.
Ø
Tahap Pre Aqil Baligh 1
(7-10 tahun) :
Ini tahap menumbuhkan identitas menjadi potensi.
Dari konsepsi identitas gender menjadi potensi gender. Dari keyakinan konsep
diri sebagai lelaki dan sebagai perempuan, menjadi aktualisasi potensi diri
sebagai lelaki atau potensi diri sebagai perempuan pada sosialnya.
Ø
Tahap Pre Aqil Baligh 2
(11-14 tahun) :
Usia ini adalah puncak perkembangan fitrah
seksualitas. Pada usia ini anak laki- laki akan mengalami mimpi basah,
sedangkan anak perempuan akan mengalami menstruasi. Mereka juga mulai memiliki
ketertarikan pada lawan jenis.
Setelah fitrah seksualitas kelelakian dari anak
lelaki dianggap tuntas bersama ayahnya, kini saatnya anak lelaki lebih
didekatkan kepada ibunya, agar dapat memahami perempuan dari cara pandang
seorang perempuan atau ibunya.
Begitupula sebaliknya, setelah fitrah
seksualitas keperempuanan dari anak perempuan dianggap tuntas bersama ibunya,
kini saatnya anak perempuan lebih didekatkan kepada ayahnya, agar dapat
memahami lelaki dari cara pandang seorang lelaki.
4.
metode mengajarkan
tentang fitrah seksualitas kepada anak:
·
Meniru
·
Identifikasi
·
Pelatihan anak
5.
apa saja bahaya
pendidikan fitrah seksualitas yang salah?
·
Anak salah memahami
perannya sesuai gender.
·
Anak laki-laki menindas
anak perempuan atau sebaliknya
·
Anak memiliki minat yang
tidak sesuai dengan fitrahnya, seperti anak laki-laki senang merias.
·
Bergaul dengan lawan
jenis yang kebablasan.
·
SSA (Same Sex Atraction)
dan LGBT (Lesbian, gay, biseksual dan transgender).
1.
Siti Sadiah
Bagaimana
penjelasan tentang metode mengajarkan fitrah sesksualitas:
1. Meniru
2. Identifikasi
3. Pelatihan Anak???
Jawab :
1. Meniru
Anak belajar memerankan peran seks
dengan meniru, seperti cara bicara, perilaku, minat dan nilai orang yang sering
berinteraksi dengan mereka. Apabila mereka melihat peran yang salah seperti ibu
yang lebih mendominasi, anak akan cenderung tdak menghargai ayah sebagai kepala
keluarga.
2. Identifikasi
Padq tahap ini anak masuk ke hal yg
lebih kompleks seperti anak mengidentifikasi peran orangtua dan anak sudah bisa
memilih idolanya. Jika anak laki2 mengidolakan ayahnya, dia akan memperlakukan
saudara perempuan seperti ayah memperlakukan ibu dirumah begitu juga sebalikny.
3. Pelatihan Anak
Dengan pelatihan anak, anak belajar
bertindak, berpikir dan merasa sesuai gendernya. Tugas-tugas yang diberikan
disesuaikan dengan gender seperti anak laki-laki mencuci sepeda, menutup dan
mengunci pintu dan mengantar jemput. Untuk anak perempuan bisa membantu seperti
memasak, mencuci dll
Namun dengn semakin berkembangnya
kehidupan, anak laki-laki mengerjakan pekerjaan perempuan seperti memasak dan
mencuci, hal ini sebaiknya dijelaskan bahwa mereka hanya membantu ibu atau hobi
bukan pekerjaan utama jika kelak mereka dewasa
2.
Tahap pre Aqil baligh 7 - 10 thn.
Tidak
menggunakan kata "kiasan" dalam menjelaskan nya. Maksud &
contohnya seperti apa?
Jawaban :
Ada baiknya organ seksual dikenalkan dengan
nama ilmiahnya, misalnya vagina pada perempuan atau penis pada laki-laki.
Mengapa? Hal ini untuk menghindarkan pada pentabuan, karena selama ini
pembicaraan seputar seksualitas dianggap tabu oleh masyarakat. Hal yang tabu ini
bisa mendorong anak untuk mencari-cari secara sembunyi-sembunyi, dan pada
akhirnya akan memulai datangnya masalah penyimpangan seksual pada anak.
Orang tua harus menjadi pihak pertama yang
secara jujur dan terbuka dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan organ
seksual anak. Sehingga anak akan mampu dengan jelas memahami identitas
seksualnya.
contohnya seperti menggunakan kata burung
untuk penis dan dompet untuk vagina.
3. Menurut mba2 udah bener belum aku bilang ke
anak-anak cowok mainnya sama cowok & klo cewe sama cewe.
Anakku
5 tahun ce maunya bareng sama masnya terus maksudnya main sama teman-teman
cowok masnya sering aku larang
Jawab :
Menurut kelompok kami, bermain tidak
mengapa bermain dengan lawan jenis, asal anak diberitahukan batasan2 dengan
lawan jenis, seperti anak laki2 bermain cenderung yg memacu adrenalin,
sedangkan bermain dgn anak perempuan perasaannya yg dikedepankan atau baperan
dll
Bermain dengan lawan jenis anak akan
belajar menghadapi banyak karakter, namun ada batas2an juga dalam bermain agar
anak tidak terpengaruh dengan perilaku laki-laki ataupun sebaliknya.
Untuk menjelaskan kemaluan, dapat dikatakan pada anak:
malu jika dilihat orang lain
malu jika dilihat orang lain
Bukan malu dengan alat kelaminnya , karena nanti dia akan
jengah jika terjadi sesuatu dg penis/vaginanya
Alat kelamin/kemaluan adalah bagian dari tubuh kita, seperti
mata/tangan/mulut, harus dijaga kebersihannya
Cara pendidikan fitrah seksualitas:
Link Materi:
https://drive.google.com/file/d/1L8Oav25oZ1wtzPV1oVgQGp0Xy1F7-1Qx/view?usp=drivesdk
Link media edukasi:
https://youtu.be/eZEhw7XG4x0
https://steller.co/s/7n8V2gYadZw
Komentar
Posting Komentar